Jumat, 06 Juli 2012

Telaga Wahyu

0 komentar
MAGETAN - Telaga Wahyu adalah sebuah telaga kecil yang terletak di Kabupaten Magetan tepatnya Kecamatan Plaosan. Dari Kota Magetan ke arah barat sekitar 15 Km, dan sekitar 2 Km sebelum Telaga Sarangan. Telaga dengan luas sekitar 10 Ha dan kedalaman 20 m ini dihuni oleh banyak sekali jenis ikan sehingga sangat tepat untuk menyalurkan hobi memancing. Didukung dengan pemandangan alam di sekitarnya sungguh sangat cocok untuk bersantai sejenak sebelum kita menuju telaga Sarangan.

Sekarang ini Telaga Wahyu sudah tersedia sepeda perahu yang bisa di sewe untuk mengelilingi dan bersantai di tengah telaga.

Bagi wisatawan yang ingin menuju Telaga Sarangan tidaklah rugi kalau beristirahat di telaga Wahyu ini untuk sekedar menikmati panorama alam atau sekedar mendinginkan mesin kendaraan setelah perjalanan jauh yang telah di tempuh.

Bagi yang hobi memancing, sangatlah cocok telaga Wahyu ini untuk menyalurkan kesenangannya.
apkan kepada para wisatawan dan calon wisatawan yang akan berkunjung ke Telaga Sarangan, silahkan mampir di Telaga Wahyu. Tempatnya nyaman, pemandangannya indah dan damai

Tetapi ada mitis di sini yang pernah aku dapat dari orang yang menyewakan kail di sini, bahwasannya kalau kita memancing di sini di sarankan untuk memakai mata kail yang jumlahnya ganjil. Karena apabila kita memasang mata kail jumlahnya genap, kita kemungkinan tidak akan pernah mendapatkan satupun ikan disini

Tapi semua itu tergantung yang memancing. Percaya atau tidaknya silahkan di coba :D

Monumen Soco

0 komentar
MAGETAN - Monumen Soco merupakan obyek wisata sejarah, sebuah monumen untuk memperingati tragedi berdarah dari keganasan pemberontakan PKI tahun 1948, yang ditandai dengan dibangunnya sebuah monumen berupa gerbong Kereta Api "Kertopati".
Korban yang tewas dalam peristiwa tersebut berjumlah 108 orang Jenazah korban keganasan PKI yang semula dikubur di sumur soco (sekarang monumen soco) sudah dipindah ke Taman Makam Pahlawan Kota Madiun., dan monumen Soco didirikan di atas sumur bekas pembuangan mayat korban-korban keganasan PKI tersebut. Sebelumnya Para Korban diangkut dan disiksa di dalam gerbong kertapati, sehingga gebong ini turut dimonumenkan.
Gerbong ini digunakan untuk mengangkut para korban keganasan PKI waktu itu dan terletak di desa Soco, Kecamatan Bendo, 15 Km arah timur dari pusat kota Kabupaten Magetan.
Monumen Soco diresmikan pada tahun 1989 oleh Ketua DPR RI M. Khasir Suhud, dan terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu: Pendopo Loka Pitra Dharma, Gerbong Kerta Pati, dan Monumen/ Tetenger Soco.

Candi Sadon

0 komentar
MAGETAN - Candi Sadon terletak di Dusun Sadon, Desa Cepoko, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, tepatnya di sebelah jalan raya Magetan – Panekan. Walaupun nama candi tersebut adalah Candi Sadon, sesuai dengan nama dusun tempatnya berada, namun masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan nama Candi Reog, karena di reruntuhan Candi Sadon terdapat Kalamakara, arca raksasa Kala yang wajahnya mirip dengan kepala harimau pada 'dhadhakmerak'. Dhadhakmerak adalah topeng kepala harimau dengan hiasan susunan bulumerak disekelilingnya. Topeng ini merupakan atribut tokoh Singabarong dalam kesenian reog. Topeng dhadak merak yang berat keseluruhannya antara 30-40 kg tersebut biasanya dikenakan oleh penari Singabarong.
Tidak banyak informasi yang didapat mengenai Candi Reog, walaupun bangunan kuno ini telah ditetapkan sebagai situs suaka purbakala. Konon candi ini merupakan peninggalan Raja Airlangga, namun tidak diketahu kapan tepatnya dan untuk apa candi tersebut dibangun. Upaya pemugaran terhadap candi ini tampaknya belum pernah dilakukan, melihat kondisinya yang tinggal berupa kumpulan batu reruntuhan.
Pada tahun 1966, batu-batu reruntuhan candi tersebut diobrak-abrik dan dirusak oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Pada tahun 1969, dengan dipelopori oleh Sutaryono, yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Pembinaan kebudayaan Kabupaten Magetan, diadakan penataan kembali batu-batu reruntuhan Candi Sadon. Di antara reruntuhan peninggalan bersejarah tersebut terdapat arca Kalamakara, arca naga, batu bergambar binatang, bekas umpak, yoni, dan batu yang merupakan bagian sudut candi.

Di samping itu, di areal tersebut juga didapati tiga batu bertulis. Menurut penuturan Sarnu dari Dinas Sejarah dan Purbakala Kabupaten Magetan, tulisan di ketiga batu tersebut berbunyi A-PA PA-KA-LA, SA DA PA KRA-MA dan BA DA SRI-PA SA-BA DA-HA-LA. Dari tulisannya yang berbentuk balok atau kwadrat, diperkirakan bahwa batu bertulis tersebut berasal dari masa yang sama dengan prasasti yang diketemukan di Dusun Pledokan, Kediri, Jawa Timur.
Di sebelah timur kompleks candi Sadon, tepatnya di depan pemakaman desa, terdapat candi kecil bernama Candi Reca Sapi (arca sapi). Ukuran candi ini sangat kecil, jauh lebih kecil dibandingkan dengan kebanyakan candi yang terdapat di Jawa Timur. Candi yang diperkirakan merupakan candi Hindu tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1971 oleh Sudiro, penduduk setempat. Ketika diketemukan, candi tersebut tertutup rumpun bambu.

Candi Reca Sapi terdiri atas lima arca, yaitu Reca Kandang, Reca Pakan ( tempat makanan sapi), Reca Omben (tempat minum sapi), Reca Capil (arca topi gembala sapi) dan Reca Cagak (tonggak tempat menambatkan tali pengikat sapi). Kelima arca tersebut diyakini sebagai perwujudan sapi dan perlengkapan menggembala milik Dadhung Awuk atau Maesadanu, tokoh penggembala dalam legenda setempat.

Telaga Sarangan

0 komentar
MAGETAN - Telaga ini merupakan andalan wisata di Kabupaten Magetan. Telaga ini selalu menjadi favorit wisatawan yang datang ke Magetan. Telaga yang dikenal dengan sebutan Telaga Pasir ini memiliki tawaran yang menarik bagi anda para wisatawan, Anda dapat menikmati pemandangan alam yang masih murni dan udara yang sejuk. Telaga Pasir Sarangan yang mempunyai luas ± 30 Ha dengan kedalaman 28 meter dan udara yang sejuk dengan suhu 18-250 C. Telaga ini memiliki fasilitas yang dapat membuat liburan Anda tak terlupakan, yaitu dengan 42 hotel mulai kelas Melati 1 hingga Bintang 1 dan 18 pondok wisata, selain itu masyarakat sekitar juga menyediakan boat untuk keliling telaga dan kuda. Untuk santapan, menurut mantan Bupati Magetan Alm.Saleh Muljono, salah satu makanan yang digemari para wisatawan di areal lokasi adalah sate kelinci dan nasi pecel dengan sambal kacang khas Magetan.

Tips untuk Anda apabila berkunjung ke Telaga Saragan, jangan lupa untuk memilih hotel/ penginapan yang menyediakan air panas karena daerahnya yang dingin, Anda tentu tidak ingin mandi dengan air es bukan?

Obyek Wisata Budaya Petirtaan Dewi Sri

0 komentar
MAGETAN - Petirtaan Dewi Sri di Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan segera disahkan menjadi obyek Wisata Budaya. ODTW yang merupakan benda cagar budaya ini, sejak tahun 2007, sudah mengalami pemugaran sebagai upaya pelestarian terhadap benda cagar budaya sesuai UU No.5/1992. 

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Magetan, Suwaji, mengatakan situs Petirtaan Dewi Sri tengah dipugar sebagai upaya pelestarian terhadap benda cagar budaya sesuai Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang benda cagar budaya. Pemugaran itu dibiayai sepenuhnya oleh APBN dan dilakukan oleh UPT BP3 Trowulan, Mojokerto, secara multiyears. Pemugaran pertama kali dilakukan pada tahun 2007 yang dilakukan selama lima bulan.

"Saat ini Pemkab Magetan tengah bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto, untuk menjadikan situs Pertirtaan Dewi Sri sebagai obyek wisata budaya di Magetan," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Magetan, Suwaji, Sabtu (31/7/2010).

Pemugaran di tahun 2008 dilakukan tiga bulan, kemudian tahun 2009 selama dua bulan, dan tahun 2010 rencananya pemugaran akan dilakukan selama lima bulan yang dimulai sejak bulan Mei lalu hingga September mendatang. "Sarana pendukung tersebut akan dibangun setelah pemugaran situs Petirtaan Dewi Sri yang dilakukan oleh UPT BP3 Trowulan selesai dilakukan. Diharapkan, dengan dibukanya situs ini dapat meningkatkan potensi pariwisata budaya di Magetan," tutur Suwaji seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Berdasarkan inskripsi yang terdapat pada atap miniatur rumah, tertulis angka tahun 905 Saka (983 Masehi) dan 917 Saka(995 Masehi). Diperkirakan situs ini merupakan jejak peninggalan Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram kuno.

Dari sisi arkeologis, bukti eksistensi sejarah di sekitar Pertirtaan Dewi Sri banyak didukung temuan lain berupa artefak. Antara lain, miniatur lumbung 7 buah, fragmen arca 7 buah, palung batu 1 buah, fragmen yoni 1 buah, sumur kuno 1 buah, fragmen kemuncak 1 buah dan lumbung baru 4 buah. 

Berdasarkan inskripsi yang terdapat pada atap miniatur lumbung,berupa angka tahun 906 Saka (984 Masehi) dan 917 Saka(995 Masehi). Sementara itu, pahatan sangkha (siput) bersayap pada atap miniatur lumbung merupakan tanda resmi pemerintahan Sindok pada abad 10. 

Situs Petirtaaan Dewi Sri memiliki bilik utama. Dimana dalam bilik utama tersebut terdapat arca seorang perempuan yang oleh warga sekitar dianggap sebagai Dewi Sri. Dalam mitologi masyarakat Hindu-Jawa, Dewi Sri dianggap sebagai tokoh perempuan yang memberikan sumber kehidupan.

Persinga Tetap Target Menang

0 komentar
NGAWI, Radar Madiun - Meski sudah memastikan lolos ke Divisi I musim depan, Persinga Ngawi tidak mengendurkan semangatnya. Justru tim berjuluk Laskar Ketonggo ini menargetkan kemenangan di laga pamungkas putaran III grup I Divisi II PSSI saat meladeni Serang Jaya Banten di Stadion Ketonggo Ngawi sore nanti. Hanya dengan kemenangan yang bisa mengamankan langkah kita ke babak delapan besar, kata Amin Sunarto, Manajer Persinga, kemarin. 

Ya, jika Bilal Sahri dkk bisa memetik kemenangan di laga nanti, bisa dipastikan tim besutan Putut Wijanarko ini akan menjadi juara grup dan sekaligus mengantongi satu tiket ke babak delapan besar. Setidaknya kita bisa menjaga rekor tak terkalahkan di kandang selama Divisi II berlangsung, jelasnya.

Untuk itu Amin mengintruksikan kepada Putut Wijanarko agar menyiapkan pasukannya sebaik mungkin. Juga racikan strategi dari mantan pemain Persebaya era 90-an itu diharapkan bisa ampuh saat meladeni Serang Jaya. Jangan meremehkan lawan. Serang Jaya itu tim bagus dan sekarang memuncaki klasemen, paparnya. 

Sementara, Putut Wijanarko sendiri mengaku sudah menyiapkan racikan strategi untuk menghadapi Serang Jaya. Diantaranya tetap mengandalkan goal getter Mariono di lini depan. Pemain yang berjuluk Super Mario ini dinilai masih menjadi pilihan utamanya di barisan penyerang. Di lini depan Bilal kami harapkan bisa memanjakan penyerang dengan umpan-umpannya, kata Putut. 

Di sisi lain, perjuangan Persinga menembus babak delapan besar sangat mengharapkan dukungan dari suporter. Pastimania-julukan suporter Persinga- bakal mendukung langsung ke Stadion Ketonggo seperti pertandingan sebelumnya. (dip/eba) 

Korban Tenggelam Pantai Klayar Ditemukan

0 komentar
PACITAN, Radar Madiun -  Kecil kemungkinan Mahendra Dian, 15, korban tenggelam di Pantai Klayar Pacitan ditemukan selamat. Sebab, wisatawan asal Desa Duwet Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jateng, itu sudah 1x24 jam dalam pecarian dan hingga kemarin (5/7) belum ada perkembangan berarti. Diperkirakan sudah meninggal karena peristiwanya sudah lebih dari dua puluh empat jam, kata Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Tri Mudjiharto, kemarin.

Mahendra Dian celaka pada Rabu (4/7) lalu sekitar pukul 12.15. Dia terseret ombak ketika berada di lokasi semburan air yang keluar dari sela batu karang atau biasa disebut seruling laut. Mahendra Dian akhirnya lenyap. Kami sudah secepat mungkin menurunkan untuk melakukan pencarian, terang Tri. 

Tim itu gabungan petugas pengamanan pantai, BPPD, dan kepolisian.Mereka menyisir pantai dan karang di dekat lokasi kejadian karena belum memungkinkan turun ke air laut. Upaya pencarian terhalang tingginya gelombang yang mencapai 3-4 meter. Selain itu, angin bertup kencang dengan kecepatan 35 km/jam. Untuk masuk ke air, kami menunggu gelombang resa, tuturnya.

Pihaknya sudah bersiap menerjunkan kapal karet dari Pantai Watukarung wilayah Kecamatan Pringkuku yang jaraknya antara dua sampai tiga mil dari Pantai Klayar. Kalau kapal diturunkan di Pantai Klayar upaya pencarian tidak bisa maksimal. Kawasannya terjal dan banyak batu karang, jelas Tri.

Wakijan, juru kunci Pantai Klayar menjelaskan, selama beberapa hari ini ombak di lokasi wisata pantai itu sedang pasang. Namun, dia mengaku tidak mengetahui pasti penyebabnya. Wakijan bersama sejumlah petugas keamanan di Pantai Klayar memilih melakukan pemantauan ekstra di saat jumlah wisatawan melonjak seiring liburan sekolah. Sebenarnya, para pengunjung sudah diperingatkan untuk tidak mendekat di lokasi seruling laut karena sedang berbahaya, tuturnya.

Peringatan itu mulai disampaikan petugas retribusi di pintu masuk dan petugas parkir kendaraan. Wakijan mengungkapkan, dirinya sedang makan siang di deretan warung sekitar area parkir ketika Mahendra Dian terseret ombak. (fik/hw)

Kekayaan Bupati Amin Mulai Diungkit-ungkit

1 komentar
PONOROGO, Radar Madiun - Selain ancaman interpelasi, mata anak panah kini mengarah ke Bupati Ponorogo H Amin terkait harta kekayaan pribadinya. Terbukti, rencana LSM Wengker mendemo KPUD Ponorogo kemarin (5/7) agar mau menyerahkan daftar kekayaan Amin saat mencalonkan bupati 2010 lalu. Amin yang kini membangun rumah megah di kampung halamannya di Desa Tosanan Kecamatan Kauman sedang menjadi pergunjingan hangat. 
Namun, demo massa Lawe ke kantor KPUD kemarin urung dilakukan. Padahal, Ketua KPUD Ponorogo Agung Nugroho sudah mendapat pemberitahuan bakal ada demo dan siap menerima pengunjuk rasa. Agung mengaku sebelumnya tidak merespon surat LSM Lawe yang meminta daftar kekayaan Amin saat maju dalam pilkada. Terus mau demo, kami juga sudah siap menerima. Tapi ditunggu sampai sore tidak datang, ya sudah, terang Agung, 
kemarin.
Menurut dia, pihaknya tidak dapat seenaknya memberikan keterangan daftar kekayaan calon bupati dan wakil bupati dalam pilkada 2010 lalu. Alasannya, kewenangan pemberitahuan karta kekayaan cabup-cawabup hanya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dulu yang mengaudit KPK dan kewenangan lembaga itu pula untuk memberitahukan ke publik, jelasnya.
Aksi unjuk rasa massa Lawe kemarin hanya menyatroni kantor Pemkab Ponorogo untuk menyoal temuan puluhan ribu KTP ganda dan rencana pendirian Ponorogo City Center (PCC). Agenda demo kami dari awal ya soal ini, tidak ada pengalihan isu atau yang lain. Agenda ini sudah kami siapkan sejak jauh hari,tegas Sunardi, ketua LSM Lawe.
Namun, batalnya aksi unjuk rasa massa Lawe ke kantor KPUD kemarin disebut-sebut karena peran Sekda Ponorogo H Agus Pramono. Salah seorang aktivis LSM mengungkapkan adanya pertemuan sejumlah aktivis dengan sekda untuk menyamakan persepsi tentang konsep demo. Yang pasti ada pertemuan sekda dengan kalangan LSM, terang aktivis itu.
Dua pekan lalu, pertemuan antara kalangan LSM dengan sekda juga terjadi sehari sebelum Koalisi LSM Ponorogo hendak menggelar demo menyoal kekayaan Bupati H Amin. Pertemuan antara Agus Pram dan aktivis gabungan LSM itu diungkapkan salah seorang anggota DPRD Ponorogo. Pertemuan yang berlangsung di rumah dinas sekda itu untuk meredam agar kalangan LSM urung mendemo kekayaan bupati. Akhirnya demo batal, sudah diselesaikan sebelum ada aksi, ungkap anggota dewan dari fraksi besar itu.
Sementara itu, Sekda Agus Pramono belum dapat dikonfirmasi terkait tangan dinginnya meredam aksi unjuk rasa. Berulangkali dihubungi via ponselnya, Agus tidak mau mengangkat. Saat dikonfirmasi via SMS, mantan Asisten Pemerintahan Pemkab Madiun juga tidak membalas. (dhy/hw)

Interpelasi Hampir di Depan Mata

0 komentar
PONOROGO, Radar Madiun - Hearing Komisi A dan D DPRD Ponorogo dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) kemarin (6/7) berlangsung panas. Kepala Dinkes Suhadi Suprayitno sengaja diadili setelah anak perempuannya ikut lolos seleksi bidan PTT beberapa waktu lalu. Sejumlah anggota dewan menilai janggal alumnus akademi kebidanan yang baru lulus pada 2011 itu mampu menyingkirkan lulusan lebih senior. 

Kekecewaan anggota dua komisi DPRD memuncak ketika mendapati lawan hearingnya tidak siap dengan data. Suasana panas dalam hearing tertutup itu tampak ketika sejumlah anggota dewan meninggalkan ruang sidang dengan wajah bersungut. Kami kecewa dengan dinas kesehatan yang tidak siap data tentang rekrutmen bidan PTT, berang Mursid Hidajat, sekretaris komisi A, kemarin.

Menurut dia, juklak dan juknis rekrutmen bidan PTT mengatur jelas bahwa penilaian berdasarkan tahun kelulusan, domisili, dan wiyata bakti (pengabdian). Nah, anak kadinkes yang baru lulus bidan seumur jagung itu diterima di Poskesdes Wonodadi Kecamatan Ngrayun.
Bahkan, Mursid menduga kuat ada sejumlah puskesmas mengeluarkan surat keterangan wiyata bakti fiktif. Tanpa harus mengabdikan diri di puskesmas tertentu, bidan mendapatkan surat keterangan. Sudah kami invetarisasi semua kejanggalan-kejanggalan itu, tegas politisi berbasis PKB itu.

Mendapati kacau balaunya rekrutmen tenaga di sejumlah dinas dan perusahaan daerah di lingkup Pemkab Ponorogo, kata Mursid, tidak menutup kemungkinan kalangan dewan akan menggunakan hak interpelasi (bertanya) kepada Bupati H Amin. DPRD akan mencecar pertanyaan ke bupati soal adanya 156 tenaga siluman di dishub, 51 bidan PTT, dan rekrutmen slintutan 13 karyawan baru PDAM yang diduga melibatkan orang-orang dekatnya. Interpelasi itu hak dewan atas terjadinya kebijakan yang tidak sesuai aturan. Tentunya pasca-interpelasi akan diikuti dengan sikap-sikap politik, tandasnya. 

Sementara itu, Sutiyas Hadi Riyanto, anggota Komisi D DPRD yang sejak awal sudah berancang-ancang melaporkan proses rekrutmen di sejumlah dinas dan BUMD ke polisi seakan mendapat amunisi tambahan. Proses seleksi bidan PTT yang tanpa ujian tulis dengan kriteria jelas seperti disyaratkan Dinkes Jatim akan memudahkan pembuktian. Dewan akan panggil lagi dinkes untuk membawa data pelamar. Saya yakin ada tindak pidana di sini, jelas Tyas.

Sementara itu, Kadinkes Suhadi Suprayitno membantah adanya kejanggalan dalam seleksi 51 bidan PTT. Tahun kelulusan, kata dia, hanyalah salah satu indikator selain domisili dan masa pengabdian. Bisa jadi, skor pendaftar rendah di satu indikator namun tinggi di indikator lain. Memang tidak ada tes bagi pelamar, hanya skoring. Kami berani mempertanggungjawabkan skor itu, termasuk lolosnya anak saya, tantang Suhadi.

Soal tantangan dewan agar pihaknya mengusung semua data, Suhadi menyaatakan siap. Semua data itu, kata dia, masih tersimpan rapi. Akan kami siapkan semua data itu. Penentuan skoring bidan PTT ditetapkan oleh tim, bukan pribadi-pribadi, pungkasnya. (dhy/hw)

Yang Selamat Dioperasi di Solo

0 komentar
PACITAN, Radar MadiunKorban selamat insiden wisatawan terseret ombak Pantai Klayar akhirnya dibawa pulang ke Sukoharjo. Tri Maryanto, 22, yang mengalami patah tulang kaki kiri itu bakal menjalani operasi. Hari ini (kemarin) akan dioperasi dokter ortopedi di Solo, ungkap Margono, paman Mahendra Dian, 15, ditemui di Pantai Klayar, kemarin (5/7). 

Kepulangan Tri Maryanto, Rabu (4/7) malam, ikut rombongan Marlan, ayah Mahendra Dian, dengan menumpang mobil pribadi. Sejumlah keluarga Mahendra Dian, korban tenggelam yang hingga kemarin belum ditemukan, sengaja menyusul ke Pantai Klayar, pada Rabu petang. Ayahnya merasa tidak sanggup mnunggu dan memilih pulang. Para kerabat yang akan menunggu di sini sampai ditemukan, jelas Margono.

Kata dia, kondisi orang tua Mahendra Dian langsung shock begitu mendengar kabar tentang kecelakaan laut itu. Bahkan, Sri Harjani, 45, ibu korban, berungkali pingsan. Apalagi, sebelum anak keduanya berangkat ke Pacitan bersama tujuh pemuda Desa Duwet Kecamatan Baki, Sukoharjo, Sri sempat melarang. Karena pas hari weton Mahendra Dian, ungkap Margono. 

Namun, Mahendra Dian nekat berangkat berombongan dengan berboncengan empat motor. Setiba di Pantai Klayar, mereka langsung mendekat ke seruling laut. Husein Fatnantaka, salah seorang anggota rombongan, mengaku hanya ingin foto bergantian di dekat karang. Baru seorang anggota rombongan dijepret, tiba-tiba ombak besar datang menyapu. Setelah foto-foto kami sebenarnya ingin ke Pantai Srauuntuk mandi. Karena di Pantai Klayar tidak bisa untuk mandi, ungkapnya saat ditemui di pantai. (fik/hw) 

Andika Sempat Mengaku Menembak

0 komentar
MAGETAN, Radar Madiun - Tiga saksi terakhir diperiksa maraton saat sidang lanjutan perkara dugaan penembakan oleh "polisi koboi", Andika Surya Kurniawan, kemarin (5/7). Ketiganya adalah Armini alias Rima (wanita pemandu lagu yang sempat datang ke kafe 76), Sugianto (polisi penangkap Andika) dan seorang saksi ahli, Ir Sudibyo. Sayang, ketiganya tak dapat menyatakan motif terjadinya penembakan tersebut.

Saksi Rima mengaku jika dirinya awalnya hanya diajak Juansyah Ruli Bastian (saksi sebelumnya) bersama Rini Susanti alias Terry yang juga rekannya seprofesi. Sekitar pukul 16.00, Rima mengaku tiba di rumah korban Muhammad Fauzi Bahtiar. Saat penembakan saya tidak tahu. Karena saat mendapat kabar adanya penembakan, saya sudah di mess (di Madiun), terang Rima.

Meski begitu, dirinya mengaku jika sebelum meninggalkan kafe 76, dia melihat terdakwa Andika Surya Kurniawan datang sendirian menggunakan sepeda motor. Selama perjalanan di dalam mobil juga tidak ada percakapan mengenai Andika dan korban Fauzi, ucapnya.

Sementara itu, dihadirkan pula saksi Sugianto, anggota Satreskrim Polres Magetan yang menangkap terdakwa Andika. Kala itu, Sugianto mengaku jika setelah adanya insiden penembakan, dirinya mendapat petunjuk jika Andika merupakan pelakunya. Saya datang ke rumah Andika bersama sejumlah anggota. Dan memang benar, Andika mengaku jika dirinya yang menembak, terang Sugianto.

Namun, saat dirinya mengaku motif yang muncul dari tindakan nekat itu, Sugianto mengaku jika Andika tak menyebutkannya. Dia (terdakwa, Red) hanya mengaku jika dia yang salah. Tidak menyebutkan alasan pastinya, ucapnya. Saksi juga menegaskan jika saat dibawa ke Mapolres Magetan, dari aroma mulut terdakwa masih tercium bau minuman keras.

Sedangkan satu saksi lagi adalah Ir Sudibyo. Dalam kapasitas sebagai ahli balistik, Sudibyo mengaku jika pasca kejadian, dirinya melakukan penyelidikan dan identifikasi terkait proyektil yang bersarang di kepala korban Fauzi. Dari kondisi proyektil yang peyok, kemungkinan memang tingkat kekerasan batok kepala korban melebihi proyektil itu. Dan saya tak bisa menduga, jarak tembakan tersebut, terang ahli pemeriksaan senjata api dari laboratorium forensik cabang Surabaya ini.

Di sisi lain, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Tri Margono mengaku jika ketiga saksi yang dihadirkan kemarin merupakan saksi terakhir. Hanya saja, dalam persidangan mendatang, terdakwa bersama penasihat hukum meminta untuk dihadirkan dua orang saksi ad charge (meringankan). Kami mohon untuk bisa dihadirkan dua saksi dari kami saat persidangan pekan depan, terang Wildan Sujuti, penasihat hukum terdakwa.

Sidang akhirnya ditunda sepekan, dan dilanjutkan Kamis (12/7) mendatang dengan agenda pemeriksaan dua saksi dari pihak terdakwa.(wka/eba)

Magetan Coblosan

0 komentar
MAGETAN, Radar Madiun - Agenda demi agenda jelang pemilihan bupati (pilbup) 2013 mendatang, mulai dipetakan. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Magetan akhirnya menetapkan 24 April 2013 sebagai waktu pemungutan suara. Pertimbangannya, 23 Juli 2013 merupakan akhir masa jabatan bupati saat ini. Sehingga kami sebagai perencana harus memperhitungkan kemungkinan terjadinya gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau pun putaran kedua, terang Hendrad Subyakto, anggota KPUD Magetan, kemarin (5/7).

Artinya, lanjut Hendrad, antara 23 April hingga 23 Juli mendatang, selisih waktu hampir tiga bulan tersebut dapat dimanfaatkan KPUD untuk mengantisipasi terjadinya kemungkinan-kemungkinan pasca pilbup tersebut. Dari jeda waktu itu, kami perkirakan pengucapan sumpah pasangan terpilih, tepat pada 23 Juli 2013 mendatang, terangnya.

Di sisi lain, jadwal tahapan lain yang dikeluarkan KPUD kemarin antara lain proses pendaftaran pasangan calon bupati/wakil bupati. Proses ini terdiri atas dua gelombang. Yakni gelombang pertama mulai 3-7 Desember 2012 untuk penyerahan dokumen calon perseorangan atau independen. Sedangkan gelombang kedua untuk pasangan calon yang diusung partai, mulai tanggal 5 hingga 11 Januari 2013. Pengumuman pasangan calon yang memenuhi persyaratan tanggal 27 Februari 2013 mendatang, terang Hendrad saat ditemui usai Focus Group Discussion (FGD) di kantor KPUD Magetan, kemarin.

Ya, KPUD Magetan kemarin memang menggelar agenda pertama sebagai rangkaian tahapan pilbup 2013. Momen yang dihadiri sekitar 25 undangan dari berbagai perwakilan SKPD, parpol dan elemen masyarakat itu mengupas seputar tahapan awal pilbup. Kami sekaligus meminta masukan dan saran seputar program dan jadwal pilbup Magetan yang mulai kami rilis ini. Utamanya untuk meminimalisir kesalahan dan permasalahan yang dimungkinkan muncul, terang Ketua KPUD Magetan H Soerjadi.

Menurutnya, rancangan pentahapan program dan jadwal tersebut masih dapat berubah. Pasalnya, selain menunggu hasil koreksi dan evaluasi dari KPU Pusat, juga disesuaikan dengan perkembangan yang ada di Magetan. Ini baru langkah awal. Setelah ini, akan ada agenda sosialisasi terhadap pemilih pemula. Mungkin kami agendakan 10 Juli mendatang. Dan dilanjutkan workshop pemilu, terangnya.
(wka/eba)

Pemkab Madiun canangkan program diversifikasi pangan

0 komentar
Sebagai pengganti beras, masyarakat bisa memakan ubi kayu, ubi rambat, jagung, daging, sayur, ataupun buah
Madiun, ANTARA News - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mencanangkan program "Makan malam tidak dengan beras tiga malam dalam seminggu" guna mendukung diversifikasi pangan di wilayah setempat.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Madiun, Edy Bintarjo, Jumat, mengatakan, program "makan malam tidak dengan beras tiga malam dalam seminggu" tersebut mulai dicanangkan dalam pekan ini dan direncanakan akan dilakukan untuk jangka panjang.

"Tujuannya tidak lain adalah untuk diversifikasi pangan bagi masyarakat dan surplus beras di Kabupaten Madiun. Sebagai pengganti beras, masyarakat bisa memakan ubi kayu, ubi rambat, jagung, daging, sayur, ataupun buah. Program ini memang baru digagas pertengahan tahun ini," ujar Edy saat dihubungi.

Dengan program tersebut, ditargetkan akan terjadi penurunan konsumsi beras atau efisiensi beras hingga 10.000 ton per tahun atau senilai Rp60 miliar.

Selain itu, lanjut dia, di samping bertujuan untuk diversifikasi pangan dan suplus beras, program ini juga merangsang warga Kabupaten Madiun memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk mendukung terselenggaranya diversifikasi pangan tersebut.

"Hingga saat ini terdapat sekitar 19.000 hektare lahan pekarangan milik warga yang dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam sayuran dan memelihara ikan air tawar. Upaya tersebut secara tidak langsung akan mendukung keanekaragaman pangan dalam keluarga," terang dia.

Ia menjelaskan, dengan diversifikasi atau jenis makanan yang beragam, maka akan membuat makanan di masyarakat lebih bergizi. Selain itu, juga dapat menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar dari non-beras.

"Seperti ubikayu dapat diolah menjadi tepung cassava yang dari segi ekonomi memiliki nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan ubikayu saat tidak diolah. Ubikayu hanya berharga Rp500,00 per kilogramnya, namun jika diolah menjadi tepung harga bisa puluhan kali lipat," tutur Edy.

Di samping itu, lanjutnya, diversifikasi pangan bertujuan untuk menciptakan kemandirian jika terjadi gangguan dalam produksi beras. Apalagi, saat ini pemerintah pusat sedang gencar melakukan hal serupa tentang imbauan untuk melakukan diversifikasi pangan.

Selain beras, komoditas lain yang dapat dikembangkan di Kabupaten Madiun untuk diversifikasi pangan antara lain, ubi kayu, ubi jalar, dan juga jagung. Adapun jumlah produksi ubi kayu mencapai 110.114,27 ton per tahun, jagung mencapai 55.499,11 ton per tahun, dan ubi jalar mencapai 3.023,55 ton.

Peserta KB di Madiun Capai 153.688 Orang

0 komentar
Madiun - Jumlah kepersertaan program keluarga berencana di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, hingga saat ini mencapai 153.688 orang.

"Jumlah tersebut merupakan angka kepesertaan yang tercatat di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Madiun," ujar Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Madiun, Ahmad Tohari, Jumat. Ia menambahkan, dimungkinkan jumlah riil peserta program keluarga berencana (KB) akan lebih banyak lagi, karena beberapa alat kontrasepsi dijual 
bebas di pasaran.

Dikatakannya, dari 153.688 peserta program tersebut, perinciannya ialah peserta KB reguler 112.226, sedangkan KB Mantap sebanyak 41.462. "Untuk KB Mantap masih terbagi lagi atas KB Metoda Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi 6.347 peserta, KB Metoda Operasi Pria (MOP) atau vasektomi 103 peserta, IUD 26.977 peserta, dan implan sebanyak 8.035 peserta," tuturnya.

Ia menyatakan akan rutin melakukan sosialisasi dan penyuluhan di wilayahnya guna menjaring peserta KB yang lebih banyak lagi. Disebutkan, sosialisasi akan dilakukan hingga ke tingkat desa dengan menggandeng petugas Dinas Kesehatan setempat di tingkat kecamatan atau Puskesmas.

"Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk  menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Madiun secara khusus dan wilayah nasional secara umum," paparnya.

Guna mendukung kegiatan dan sosialisasi program KB, BKBPP Kabupaten Madiun tahun ini mendapat bantuan dana sebesar Rp435 juta. Dana tersebut, lanjutnya, akan digunakan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB di Kabupaten Madiun.

Di antaranya, demikian Ahmad Tohari, untuk peningkatan daya jangkau dan kualitas penyuluhan, sarana dan prasarana fisik pelayanan KB, komunikasi, informasi, dan edukasi program KB, juga pengelolaan data.

"Terkait pelayanan KB telah dialokasikan sebesar Rp135 juta dan kegiatan penyuluhan yang meliputi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) KB sebesar Rp50 juta," katanya.

Pihaknya berharap di waktu depan, kesadaran kepesertaan menggunakan alat kontrasepsi bertambah, sehingga pelaksanaan program KB di wilayah setempat juga terpantau.

Ahmad Tohari juga mengungkapkan, alat kontrasepsi yang paling dominan digunakan oleh peserta KB di Kabupaten Madiun saat ini antara lain susuk, IUD, tubektomi, dan kondom.

Followers

Archive

 

Jurnal Mageti. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com